Hari ini diantara kesibukan ekstra, saya coba membagi waktu untuk bisa memberikan pelayanan dalam membantu para sahabat penulis di Agam merekap naskah mereka untuk diajukan agar mendapatkan naskah PDf Final. Semua saya lakukan dengan kesabaran dikarenakan berbagai macam kondisi yang harus bisa saya yakinkan dalam hati bahwa hal ini bisa dilalui dengan sabar dan ikhlas.

Alahmdulillah, semua berjalan dengan lancar. Mungkin dengan inilah saya membuktikan dalam mengaktualisasikan nila-nilai pancasila dalam masa pandemi covid-19 sebagai hari pertama masuk kerja, ditambah lagi harus bisa merekap nama-nama penulis yang naskah Pdfnya belum final serta membagi waktu menghadiri seminar nasional dengan menteri Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi bersama para pakar Univdersitas eka Sakti (UNES).

Hal ini membuktikan rela berkorban, keikhlasan dan penuh tanggung jawab saya lakukan semua ini, meskipun terkadang air mata selalu menemani dalam setiap langkah ini. Ini bukan air mata ingin dikasihani namun air mata kebahagiaan bahwa Allah senantiasa memberi saya cobaan kemudian Dia langsung memberi kebahagiaan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup harus bisa dijalani dengan sabar dan tabah yang penting keikhlasan harus diutamakan

Malam ini, ketika waktu beranjak kian larut, ide untuk menulis belum muncul juga. Namun ketika iseng-iseng buka WhatShaap, ternayat ketua Ikatan Alumni Anugerah Konstitusi mengirim saya piagam berwarna kemerahan seakan memberi semangat dalam hidup saya bahwa harus tetap berkarya dalam keadaan apapun. Ternyata kesabaran saya membawa berkah di penghujung malam dengan terobati rasa btin yang tertekan dalam satu hari dengan dihadiahi piagam berwaran merah putih sebagai lambang untuk tetap terus maju pantang mundur.